Sabtu, 13 Oktober 2018

Makalah Sistem Informasi Manajemen : SIM (Universitas Gunadarma)



MAKALAH SIM

 SIM


Disusun Oleh Kelompok 10 :
Zizi Nabila Majesty   16117406
Muhammad Ekky Azhari 13117939











UNIVERSITAS GUNADARMA
2018/2019



KATA PENGANTAR
 Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT. karena dengan rahmat dan kasih sayangnya saya dapat menyelesaikan Makalah SIM dengan baik. Saya berharap semoga Makalah ini bisa berguna bagi pembaca agar dapat mengetahui apa itu SIM.


         Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena mungkin pengalaman yang kurang dari saya sebagai pembuat Makalah. Oleh karena itu, saya berharap pembaca dapat memberi kritik dan saran agar bisa membuat makalah ini sempurna.

Depok, 14 Oktober 2018


Penyusun
Kelompok 10














BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah banyak didefinisikan oleh para ahli manajemen dan komputer dengan cara pandang yang berbeda-beda. Istilah SIM telah dikenal sejak tahun 1960-an. Konsep SIM saat itu berkembang seiring dengan perkembangan penggunaan teknologi komputer. Saat itu, perkembangan teknologi komputer telah memberikan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan manajemen.
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusanyang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional ( pelaksana teknis ) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu.


B.    Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran Umum Konsep SIM?
2. Bagaimana Penyelesaian masalah dalam SIM?

C.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.  Mengetahui apa itu SIM
2. Mengetahui cara mengatasi masalah dalam SIM





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1.     Apa yang dimaksud dengan SIM?
Pada pertengahan tahun 1960-an, sebagian besar perusaan akhirnya bisa mewujudkan usahanya untuk pengimplementasikan komputer mereka yang pertama. Pemahaman komputer dalam perusahaan hanya dipunyai oleh para spesialis informasi, dan para spesialis ini tidak mempunyai pengalaman yang baik dalam pengimplementasian menurut langkah system life cycle perusahaan. Maka pelaksanaan penerapan komputer ini berjalan lamban, dengan cara trial and error.
Perusahaan melakukan satu kebijakan untuk melakukan kepentingan pengimplentasian ini, yaitu komputer diterapkan atau dipasang dengancara yang persis sama seperti mesin keydriven dan punched card, yang digunakan untuk menjalankan tugas accounting. Tugas tersebut ditentukan dengnan baik dan diberlakukan terutama untuk departemen accounting perusahaan. Akhirnya, implementasi komputer hanyalah ditunjukan untuk pentransformassian rutinitas yang telah lalu ke dalam bentuk komputer.
2.     Usaha SIM awal
Selama bertahun-tahun, teknologi seperti keydriven dan puched card, belum mampu memberikan informasi manajemen. Sekarang menjadi jelas bahwa komputer dapat mengatasi hambatan ini, dan rupanya ia memberikan bebean tugas yang ringan.
Perusahaan pertama kali berusaha menerapkan SIM mengalami hal yang sebaliknya. Halangan yang besar muncul bagi manajer. Sebagai kelompok, mereka tidak mengetahui apapun mengenai komputer. Mereka hanya mengetahui tugasnya dan merereka mengembangkan caranya sendiri untuk memecahkan masalah, karena mereka tidak mempunyai pengetahuan mengenai peran informasi dalam aktivitasnya. Akhirnya sulit bagi manajer untuk mengatakan apa yang mereka butuhkan dari SIM tersebut.
Para manajer meluangkan watu yang banyak untuk mempelajari komputer, dan mereka mengetahui logika yang mendasari proses yang mereka ikuti dalam pemecahan masalah, dan mereka akhirnya dapat menjelaskan akan kebutuhan informasi mereka. SIM diracancang kembali, sehingga ia lebih dapat sesuai dengan kebutuhan manajer, dan akhirnya SIM baku menjadi area aplikasi komputer utama.
3.     Berbagai pandangan mengenai SIM
Pandangan bahwa DSS Mengaanti SIM. SIM adalah hasil sebuah perubahan dramatis dari EDP, yang menganggap bahwa komputer dapat digunakan untuk sesuatu selain digunakan untuk pemrosesan data. Selama periode waktu dari pertengahan tahun 1960-an sampai pertengahan tahun 1970-an, hanya ada dua aplikasi komputer dalam bisnis, yaitu EDP dan SIM, dan SIM mendapat perhatian yang lebih banyak. Namun demikian, ketika konsep DSS muncul pada awal tahun 1970-an, ia mendapatkan dukugan lebih banyak. Beberapa pemakai atau penunjang DSS ini belum pernah mengenal SIM sebagai konsep yang dapat dijalankan, namun ada beberapa diantaranya sebelumnya telah memberikan dukungan terhadap SIM. Orang yang meninggalkan SIM ini karena mereka terpengaruh oleh kegagalan penggunaa SIM awal.
Kelemahan pandangan ini, sehingga peran DSS menggantikan SIM, adalah adanya argument bahwa SIM tidak mendukung pembuatan keputusan. Hal ini bukanlah pendapat bukanlah pendapat yang benar. Dari awal dirancangnya SIM, tujuan uatamanya adalah untuk mendukung pembuatan keputusan manajemen.
Pandangan bahwa SIM Mencakup Semua Aplikasi Komputer. Sebagian kelompok yang lain tidak ingin meninggal SIM secara penuh ketika DSS muncul. Namun, mereka memberikan peranan baru kepadanya. SIM menjadi payung sebagai tempat berlindung bagi semua aplikasi komputer yang ditempatkan di bwahnya. Pandangan ini dilukiskan oleh sebuah diagram.
Pandangan bahwa SIM berarti semua komputerisasi bisnis merupakan pandangan yang paling popular. Namun demikian, ada hambatan yang muncul dengan pandangan seperti ini, karena dengan mengartikan SIM adalah segalanya makai a dapat tidak mempunyai arti sama sekali. Tak ada aplikasi komputer khusus yang dapat dinamai SIM. Namun demikian, masih ada banyak orang yang percaya bahwa SIM sekarang mempunyai arti seperti halnya pada awalnya ia dibuat. Pandangan ini sesuai dengan anggapan bahwa SIM adalah sebagai sumber organisasional.
Pandangan Bahwa SIM adalah Sumber Organisasional. Yaitu sebuah sumber yang dirancang untuk digunakan oleh kelompok manajer dalam perusahaan. pandangan ini dilukiskan pada gambar dibawah. SIM adalah salah satu dari lima aplikasi komputer, dan kelimanya ini berada pada tingkat hirarki yang sama. Sedangkan payung untuk kelima system tersebut adalah CBIS, yaitu system informasi berdasarkan komputer.
Dalam struktur ini, SIM mewakili usaha organisasi untuk menerapkan komputer sebagai suatu sumber informasi untuk pembuatan keputusan. Hal ini merupakan cara konsep SIM pada mulanya diterapkan DSS mewakili usaha manajer perorangan atau sekelompok kecil manajer yang ditentukan secara khusus yang berkerja dalam suatu team untuk menerapkan komputer dengan cara yang sama.
Hal ini berarti bahwa SIM dan DSS dapat menggunakan hardware atau bahkan sotware yang sama. datanya bisa berasal dari database yang sama, dan informasinya dapat diberikan kepada keduanya dalam bentuk yang sama. perbedaan utamanya adalah mengenai siapa yang menggunakan system dan bagaimana informasi diterapkan.
4.     Definisi SIM
Di buku SIM ini mendefiniskan system informasi manajemen atau SIM sebagai system berdasarkan komputer menjadikan informasi dapat digunakan oleh para manajer untuk kebutuhan yang sama. informasi tersebut menjelaskan perusahaan atau system utamanya berkenaan dengan apa yang terjadi di waktu lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa mendatang. Informasi dibuat dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, dan ouput dari simulasi matematis. Informasi tersebut dapat digunakan oleh manajer membuat keputusan dalam memecahkan masalah.
5.     Model SIM
Perusahaan dapat memulai usaha penerapan SIM untuk membuat sumber informasi dapat digunakan oleh manajer dalam perusahaan tersebut. Atau, sub-unit organisasional, seperti tingkatan manajemen atau area fungsional dapat memulai penggunaan SIM terutama untuk mendukung atau membantu pekerjaan manajer ada sub-unit atau area fungsional tersebut.

2.2 Konsep Sistem Informasi Organisasional
Bila perusahaan telah mulai mengimplementasikan rancangan SIM berskala perusahaan maka manajer pada area tertentu akan menyesuaikan sistem tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan mereka. sistem informasi fungsional ini akan mempunyai pengaruh yang banyak pada beberapa area namun pada sebagian area yang lainnya kurang ada hubungannya. Marketing adalah area pertama yang akan menyusun rencana untuk menerapkan sistem informasi fungsional, dan ia akan berusaha sebaik mungkin dalam cara menerapkan komputer sehingga dapat digunakan nya untuk keseluruhan jangkauan operasi marketing. Hal ini dilakukan pula dengan semaksimal mungkin oleh area accounting untuk membantu sistem informasi akuntansi.


2.3 Sistem Informasi Eksekutif
sistem informasi organisasional yang ditunjukkan untuk digunakan oleh eksekutif perusahaan mulai banyak bermunculan. Sebab terlambatnya digunakan sistem ini adalah karena aktivitas eksekutif tidak tersusun dengan baik. Aktivitas tersebut tidak mengikuti pola tertentu, sehingga sulit untuk menentukan bagaimana komputer digunakan. Spesialis informasi yang kurang mempunyai pemahaman yang baik mengenai pemecahan masalah pada tingkat eksekutif. Ia lebih mengetahui pemecahan masalah pada tingkat manajemen di tingkat bawah. Akibatnya, pada mulanya Penggunaan komputer hanya berada pada tingkat organisasi secara umum, yang akhirnya sedikit demi sedikit mendapat perhatian oleh para eksekutif. Istilah sistem informasi eksekutif atau SIE akhirnya muncul, dan ia dirancang khusus untuk digunakan oleh para eksekutif.
1.     Pilihan Software
Ada 3 cara utama untuk memberikan software yang menghasilkan informasi eksekutif. Spesialis informasi perusahaan dapat mengembangkan custom software, para eksekutif dapat menggunakan application-development software atau software pengembangan aplikasi, seperti spreadsheet elektronik, sistem manajemen database, dan paket grafik, atau yang ketiga, kita dapat membeli spesial SIE software.
Cara yang ketiga, yaitu menggunakan software yang dirancang khusus untuk eksekutif, adalah yang paling banyak dilakukan. Sistem off the shelf paket yang dibeli memberikan fasilitas interface yang mudah digunakan. Di sini pengontrolan komputer dapat dilakukan dengan unit remote control, seperti yang terlihat pada gambar . Menggunakan peralatan yang dipegang tangan untuk memanggil tampilan informasi yang menjelaskan sejauh mana perusahaan telah mencapai tujuannya. Pada dasarnya, reformasi ini diperoleh dengan cara melakukan query terhadap database, dengan mengurangi penggunaan laporan periodik dan simulasi matematis.
2.     Drill Down
Tepat di bawah penjelasan narrative pada gambar tersebut adalah drill down, adalah istilah yang timbul dari aktivitas SIE. Drill down berarti bahwa eksekutif dapat mulai mengamati dan kemudian sedikit demi sedikit memanggil informasi secara lebih lengkap.
3.     Pemodelan Matematis
Tidak semua software eksekutif mengesampingkan potensi penggunaan model matematis. Eksekutif edge dipromosikan sebagai sistem penunjang eksekutif atau menurut execucom, SIE yg memenuhi kebutuhan informasi untuk eksekutif, namun Executive support system atau ESS mendukung atau memenuhi kebutuhan informasi, komunikasi, dan analisis. Ia melakukannya dengan cara memberikan intellegence yaitu pemahaman mengenai bagaimana informasi dapat mempengaruhi operasi. Pemahaman tersebut diperoleh melalui penggunaan pemodelan matematis.
2.4 Sistem Informasi Marketing
Sistem informasi marketing adalah subset dari system informasi manajemen, yang memberikan informasi yang akan digunakan dalam pemecahan masalah marketing perusahaan.
Gambar dibawah merupakan sebuah model yang menunjukkan struktu dasar dari system informasi marketing. Juga akan digunakan format umum yang sama untuk system informasi manufaktur dan keuangan. Subsistem input mengumpulkan data dan informasi yang dimasukkan ke dalam database. Subsistem output terdiri dari program komputer yang mentransformasi data menjadi informasi yang di gunakan untuk manajer fungsional.

1.     Subsistem Input marketing
Sebagian besar data dan informasi marketing disediakan oleh subsistem pemrosesan data. Data ini memberikan record historis dari aktivitas penjualan, yang dapat digunakan untuk membuat laporan berkala dan digunakan sebagai dasar untuk model matematis.
Subsistem riset marketing mengumpulkan data terutama mengenai pelanggan perusahaan dan pelanggan prospektif (Calon peleanggan). Survey melalui surat dan telepon maupun interview pribadi digunakan untuk mengumpulkan data.
Subsistem inteligensi marketing mengumpulkan data informasi mengenai persaing perusahaan. system ini biasanya bersifat sangat formal.  Subsistem pemrosesan data dan riset marketing mengumpulkan data dan informasi baik dari sumber internal maupun lingkungan.subsistem inteleginsi marketing hanya mengumpulkan data dan informasi dari lingkungan.
2.     Subsistem Output Marketing
Semua barang dan jasa yang ditawarkan oleh fungsi marketing disebut sebagai marketing mix. Mereka ini meliputi produk, tempat produk dijual, promosi seperti personal selling dan pengiklanan, dan harga produk.
Model tersebut menggunakan unsur campuran sebagai cara untuk mengklarifikasian subsistem output. Semua software yang memberi keterangan pada manajer produk dimasukkan ke dalam product subsystem. Semua software yang menerapkan cara pendistribusian produk ke pelanggan dimasukkan ke dalam place subsystem. Dan seterusnya.
Setiap kotak subsistem output pada model tersebut dapat mewakili beberapa program komputer. Ada program yang mencetak dan menampilkan laporan berkala. Program yang memudahkan penggunaan query database, dan program yang berfungsi sebagai model matematis.
3.     Contoh sistem Informasi Marketing
Sebuah contoh dari subsistem produk adalah seri dari sales analysis report yang dihasilkan dari data yang diberikan oleh system pemrosesan data. Record yang digunakan oleh system penagihan untuk membuat faktur dapat disortir menjadi berbagai macam urutan atau susunan, sehingga dapat memberikan informasi kepada manajemen mengenai penjualan perusahaan, dalam hal produk, pelanggan dan tenaga penjual.



2.5 Sistem Infomasi Manufaktur
1.     Subsistem Input Manufaktur
Data yang menjelaskan operasi manufaktur internal dicukupo oleh industrial engineering subsystem. Subsistem ini terdiri atas para insinyur industry, yang mempelajari proses produksi untuk membuatnya lebih efesien, insinyur industry menggunakan banyak waktu untuk merancang system produksi fisik dengan cara menentukan letak Gedung atau bangunan, mengatur jalur produksi, dan mengatur urutan proses produksi yang akan dijalankan. Insinyur industry juga terlibat dalam pelaksanaan system konsep, seperti penjadwalan dan invetarisasi. Data dan informasi yang diberikan oleh insinyur industry mewakili subsistem Teknik mesin industri.
2.     System Output Manufaktur
Production subsystem mengukur proses dalam hal waktunya, yaitu dengan cara menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya. Inventory subsystem mengukur volume aktivitas produksi selagi inetarisasi ditansformasi dari bahan mentah kedalam proses produksi dan akhirnya menjadi barang jadi. Cost subsystem mengukur biaya produksi, yaitu terutama biaya buruh dan bahan.

3.     Contoh Sistem Informasi Manufaktur
Sebuah contoh mengenai bagaimana subsistem produksi menelusuri arus kerja dapat kita ketahui dengan memisahkan sebuah perusahaan yang merakit lampu sepeda, yaitu jenis lampu yang anda pasang pada bagian kaki atau pedal, sehingga cahaya akan berputar naik turun bila anda mengayuh sepeda. Lensa penerang ditempatkan dibagian depan lampu tersebut sehingga dapat mempertajam sinar kedepan, dan lampu merah yang dibelakang memberi tanda bagi pengendara dibelakangnya.
Lampu tersebut terbuat dari beberapa bagian. Daftar bagian tersebut disebut bill of material.

2.6 Sistem Informasi Keuangan
Financial infomasi system yang terlihat pada gambar dirancang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan arus uang. informasi ini terutama akan berguna bagi manajer yang asa di bagian fungsi keuangan, namun ia bisa digunakan pula bersama dengan manajer diarea lain. Internal audit subsystem membantu data processing subsystem dalam menyediakan data dan informasi internal. Auditor internal yang mempunyai keahlian komputer disebut EDP auditor.
Seperti halnya dalam system fungsional yang lain, financial intelligence subsystem  mengumpulkan informasi dari lingkungan.
1.     Sistem Output
Forecasting subsystem melakukan peramalan jangka panjang antar lima hungga sepuluh tahun mendatang untuk memberikan dasar perencanaan strategis. Fund management system berkaitan dengan arus uang dalam perusahaan. control subsystem menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian memberikan informasi feedback kepada manajer unit, sehingga ia dapat memonitor biaya pengeluaran sebenarnya dengan membandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan.
1.     Contoh Sistem  Informasi Keuangan
Arus uang dari lingkungan ke perusahaan dan sebalinya merupakan hal yang pokok. Karena uang digunakan untuk memperoleh sumber fisik yang lain. Arus tersebut dapat diatur untuk mencapai dua tujuan yaitu, untuk menjamin agar arus masuk lebih besar dari pada arus keluar dan untuk menjamin atau memastikan agar kondisi seperti itu akan tetap stabil sebisa mungkin selama setahun. Perusahaan dapat mencapai keuntungan yang baik pada kegiatannya satu tahun, namun dalam tahun tersebut ia juga mengalami kondisi bahwa pembiayaan akan menlebihi pendapatan. Kondisi ini dapat dilihat pada gambar.

2.7 Sistem Infomasi Sumber Daya Manusia
Manajer perusahaan membutuhkan informasi agar dapat mengelola sumber personalia. System yang memberikan informasi ini adalah Sistem Infomasi Sumber Daya Manusia (SISDM)
1.     Evolusi SISDM
Belum begitu lama SISDM mendapat perhatian dari manajemen puncak. Sampai pertengahan tahun 1980-an, SISDM hanya dianggap sebagai mekanisme penunjang untuk departemen personalia. Namun demikian, ada dua factor yang menyebabkan para eksekutif memberi perhatian kepada system pengelolaan sumber daya manusia dengan menggunakan komputer.
Salah satu sebabnya adalah karena peraturan pemerintah. Perusahaan harus mengikuti program Equal Employement Oppurtunity (EEO), Occupational Safety and Healh Administration (OSHA), dan program Affirmative Action. Factor lain yang menyebabkan perusahaan lebih memberi perhatian kepada SISDM adalah adanya pengencangan ikat pinggang yang telah banyak dilakukan oleh perusahaan dalam upayanya untuk menanggulangi kemerosostan ekonomi dunia.

2.     Hardware dan Software SISDM
SISDM pertama diimplementasikan pada mainframe, namun sekarang banyak perusahaan yang menerapkannya pada mini dan mikro. Mengenai sotware-nya, perusahaan dapat mengembangkannnya sendiri ataupun membeli paket tertulis. Perkembangang SISDM ini tercermin dengan adanya perkembangan software tertulis. Pada tahun 1982, terdapat kira-kira dua puluh paket SISDM. Pada pertengahan tahun 1988, jumlah tersebut meningkat sampai 130.
3.     Contoh SISDM
Contoh aplikasi SISDM adalah job profile matching, tiap pekerjaan dalam perusahaan dipelajari untuk menemukan tugas yang dilakukan dan jumlah waktu yang diperlukan untuk tugas tersebut.
a.     Kontribusi SISDM yang Potensial
Komputer selalu lebih dapat memberikan dukungan untuk fungsi manajemen dalam hal pengontrolan dan perencanaan dari pada pengorganisasian, pengaturan staf, dan pengarahan. Tiga fungsi yang terakhir ini terutama berhubungan dengan personalia, dansebagai tempat berperannya SISDM. Jika komputer dikehendaki untuk mendukung fungsi tersebut agar dapat bekerja dengan lebih baik maka mereka ini membutuhkan sarana SISDM.

2.8 Pengaruh Tingkah Laku pada Desain Sistem
Ketika para karyawan takut atau mengkhawatirkan adanya penerapan komputer, mereka dapat beraaksi dalam berbagai cara.
Manajemen perusahaan, dibantu oleh spesialis informasi, dapat mencegah atau mengurangi kekhawatiran tersebut dengan melakukan langkah berikut ini:
1.     Menggunakan komputer sebagai sarana untuk mencapai job en hancement (Peningkatan kerja), dengan memperkerjakan komputer untuk melakukan kerja yang bersifat berlebihan dan menjemukan, dan memberi kesempatan para karyawan untuk menggunakan keterampilannya secara penuh dalam melakukan tugas yang lebih menantang.
2.     Menggunakan formal communication (Komunikasi Formal) untuk menjaga kesadaran para karyawan mengenai tujun perusahaan. manajemen punck bisa membuat pernyataan pada tiap awal fase system life cycle. Pernyataan atau pengumuman ini dapat dilakukan dengan mengadakan meeting kelompok atau dengan menggunakan videotape.
3.     Membuat hubungan trust (Kepercayaan) antara para karyawan, spesialis informasi, dan manajemen.
4.     Meluruskan employee’s need (Kebutuhan karyawan) perorangan dengan tujuan perusahaan.

2.9 Peranan SIM dalam Pemecahan Masalah
1.     Memberi sumber informasi organisasi secara luas
2.     Memberi sumbangan terhadap pengidentifikasian dan pemahaman masalah



BAB III
RINGKASAN

Usaha SIM awal tidak begitu berhasil karena adanya kesalahan bagi para manajer dalam menyatakakebutuhan informasinya. Dengan waktu yang agak lama, hambatan komunikasi antara manajer dan spesialis informasi akhirnya hilang dan banyak perusahaan yang berhasil mengimplementasikan sistem ini.
Selalu terdapat ketidaksesuaian pendapat mengenai arti dari SIM ini.kami mengartikan SIM sebagai sebuah sumber organisasional. SIM memberikan informasi kepada sekelompok manajer yang memunyai kebutuhan yang sama. informasi tersebut memberikan keterangan mengenai kejadianmasa lalu, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi dimasa mendatang, dan ia diberikan dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, dan hasil simlasi. Informasi digunakan oleh para manajer untuk memecahkan masalah.
Konsep SIM diterima dengan baik, sehingga para manajer dalam area fungsional mulai menggabungkan software dan data menjadi sebuah sistem untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Departemen marketing yang pertama kali memulai menerapkan hal ini, dan diikuti oleh departemen manufaktur dan keuangan. Sekarang, sistem ini difokuskan untuk tingkat eksekutif dan fungsi personalia. Sistem informasi eksekutif diberi fasilitas interfaceyang mudah digunakan dan digunakan terutama untuk pemanggilan database. Para eksekutif dapat dilakukan drill down ke dalam tingkatan yang lebih lengkap sesuai yang ia butuhkan. System informasi sumber daya manusia menawarkan bantuan dalm meningkatkan pengorganisasian pengaturan staf, dan pengarahan. Namun, perusahaan harus berhati-hati dalam menerapkan rencana system IRM-nya.
Para karyawan pada semua tingkat mengalami kekhawatiran bila perusahaan akan menerapkan proyek komputer baru. Manajemen puncak menghilangkan kekhawatiran tersebut dan mempekerjakan komputer untuk peningkatan kerja dari pada untuk pengurangan atau penghilangan kerja tertentu. Manajemen puncak juga selalu memberi keterangankepda karyawannya, menciptakan suasana saling percaya, dan melururskan atau mensejajarkan kebutuhan karyawan dan kebutuhan tujuan perusahaan. spesialis informasi dapat mengatasi pengurus tingkah laku yang negative di atas dengan lebih efektif.
SIM merupakan komitmen berkala organisasi dengan tujuan mendapatkan informasi yang berkualitas. SIM khusunya untuk mengidentifikasi masalah dan membantu manajer untuk memahami masalah tersebut, sehingga ia dapat dipecahkan dengan baik.

BAB IV
PERTANYAAN

1.     Sebagian besar perusaan akhirnya bisa mewujudkan usahanya untuk pengimplementasikan komputer mereka yang pertama pada tahun….
a.     1960-an
b.     1970-an
c.     1980-an
d.     1990-an
2.     Pelaksanaan penerapan komputer ini berjalan lamban dengan cara….
a.     Trial and success
b.     Trial and failed
c.     Trial and error
d.     Success
3.     SIM diracancang kembali, sehingga ia lebih dapat sesuai dengan kebutuhan manajer, dan akhirnya SIM baku menjadi area …..
a.     Aplikasi Komputer kedua
b.     Aplikasi Komputer Utama
c.     Komputer Utama
d.     Komputer Awal
4.     Hasil sebuah perubahan dramatis dari EDP, yang menganggap bahwa komputer dapat digunakan untuk sesuatu selain digunakan untuk pemrosesan data. Pandangan tersebut bahwa…
a.     DSS mengganti SIM
b.     SIM mencakup semua Aplikasi Komputer
c.     SIM adalah sumber Organisasional
d.     SIM mengganti DSS
5.     Sebuah sumber yang dirancang untuk digunakan oleh kelompok manajer dalam perusahaan. Pandangan tersebut bahwa…
a.     SIM mencakup semua aplikasi komputer
b.     SIM adalah sumber organisasional
c.     SIM mengganti DSS
d.     DSS mengganti SIM
6.     Istilah sistem informasi eksekutif atau SIE akhirnya muncul, dan ia dirancang khusus untuk digunakan oleh para….
a.     Manajer
b.     Staff
c.     Eksekutif
d.     Direktur
7.     Subsistem Input Manufaktur terdiri atas para…
a.     Insinyur
b.     Direktur
c.     Insinyur Industri
d.     Manajer
8.     Jika komputer dikehendaki untuk mendukung fungsi tersebut agar dapat bekerja dengan lebih baik maka mereka ini membutuhkan sarana….
a.     SDM
b.     SDA
c.     SISDM
d.     Komunikasi
9.     Aplikasi Job Profile Matching dalah contoh dari aplikasi…
a.     SDM
b.     SDA
c.     SISDM
d.     Komunikasi
10.  Sampai pertengahan tahun SISDM hanya dianggap sebagai mekanisme penunjang untuk departemen personalia. Lebih tepatnya pada tahun….
a.     1980
b.     1988
c.     1989
d.     1880


ESSAI
1.     Sebutkan fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi!
Jawab:
·Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya.
·Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
·Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.
·Meningkatkan kualitas sumber daya manusia  karena unit sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis.
2.     Jelaskan mengenai model Sistem Informasi Manajemen!
Jawab:
            Database berisi data yang disediakan oleh SIA. Selain itu, data maupun inormasi dimasukkan dari lingkungan. Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan. Tidak seperti SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan infromasi bagi lingkungannya.
3.     Factor yang menyebabkan para eksekutif memberi perhatian kepada system pengelolaan sumber daya manusia dengan menggunakan komputer.
Jawab:
      karena peraturan pemerintah. Perusahaan harus mengikuti program Equal Employement Oppurtunity (EEO), Occupational Safety and Healh Administration (OSHA), dan program Affirmative Action. Factor lain yang menyebabkan perusahaan lebih memberi perhatian kepada SISDM adalah adanya pengencangan ikat pinggang yang telah banyak dilakukan oleh perusahaan dalam upayanya untuk menanggulangi kemerosostan ekonomi dunia.
4.     Jelaskan bagaimana Model SIM bekerja!
Jawab:
      Perusahaan dapat memulai usaha penerapan SIM untuk membuat sumber informasi dapat digunakan oleh manajer dalam perusahaan tersebut. Atau, sub-unit organisasional, seperti tingkatan manajemen atau area fungsional dapat memulai penggunaan SIM terutama untuk mendukung atau membantu pekerjaan manajer ada sub-unit atau area fungsional tersebut.
5.     Terdapat tiga aktivitas dasar di dalam Sistem Informasi, sebut dan jelaskan!
Jawab:
Aktivitas masukan atau input, pemrosesan atau proccessing, dan keluaran atau output. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan digunakan.

BAB V
PENUTUP
                Dengan dibuatnya makalah yang berjudul Sistem Informasi Manajemen ini diharapkan kita para mahasiswa khususnya, bisa memahami dan melaksanakan SIM di dalam kehidupan sehari-hari. Alangkah baiknya jika bisa disampaikan juga kepada saudara kita yang belum mengerti SIM.




















DAFTAR PUSTAKA
E.S.Margianti, D.Suryadi,Seri Diktat Kuliah : Sistem Informasi Manajemen, Gunadarma, Jakarta, 1994

0 komentar:

Posting Komentar